CEO Ford Jim Farley mengungkapkan kendala dalam transisi elektrifikasi lini produk mobilnya.
Ford memiliki tujuan mencapai target nol emisi karbon, namun semua terkendala pada rantai pasokan baterai.
“Baterai menjadi kendala di sini.
Baik Lithium dan nikel benar-benar merupakan komoditas penghambat utama, kami biasanya mendapatkannya dari seluruh dunia seperti Amerika Selatan, Afrika, Indonesia.
Kami ingin melokalkannya di Amerika Utara,” kata Farley, dikutip dari laman Autoblog hari ini, Rabu, 29 Maret 2023.
Bank Danamon Hadirkan Program Tabungan Berhadiah Beruntun hingga September 2023 Farley mengatakan bahwa bahan logam mentah yang ditambang di AS sering kali dikirim kembali ke Cina untuk diproses.
AS mencoba untuk menghindari hal tersebut dengan menggelontorkan hibah dan investasi tambahan terkait pemrosesan bahan mentah.
“Ini akan menjadi pekerjaan besar, seperti halnya untuk semikonduktor,” katanya.
Ford mengumumkan pada Februari lalu investasinya senilai USD 3,5 miliar di pabrik baterai baru di Marshall, Michigan, AS.
Investasi ini dilakukan sebagai bagian dari dorongan globalnya untuk menuju elektrifikasi senilai USD 50 miliar.
VinFast Kenalkan Mobil Listrik Baru Mirip Suzuki Jimny Farley mengungkapkan bahwa Ford bersikeras mendapatkan bahan-bahan pembuatan baterai dari seluruh dunia hingga mereka bisa melokalisasi rantai pasokan.
“Pada akhir tahun, kami akan mengamankan semua bahan baku untuk membuat dua juta baterai pada tahun 2026 yang akan kami perlukan untuk kendaraan kami,” tuturnya.
DICKY KURNIAWAN | AUTOBLOG Pilihan Editor: Daftar Harga Mobil Ford Terbaru 2023 dan Spesifikasinya Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.